Jakarta (KABARIN) - Memasuki bulan Rajab 1447 H, salah satu bulan mulia dalam kalender Hijriah, umat Islam kembali dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah, termasuk puasa Ayyamul Bidh. Puasa yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Hijriah ini dikenal memiliki keutamaan tersendiri dan kerap menjadi amalan rutin bagi banyak Muslim.
Menjelang Januari 2026, informasi mengenai jadwal puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan dengan bulan Rajab 1447 Hijriah beserta bacaan niatnya menjadi penting untuk diketahui agar pelaksanaannya dapat dilakukan dengan tepat dan penuh kesadaran ibadah.
Berikut penjelasan seputar pengertian puasa Ayyamul Bidh, jadwal pelaksanaannya, hingga bacaan niat yang perlu diketahui.
Mengenal puasa Ayyamul Bidh
Sebelum membahas jadwal pelaksanaannya, penting untuk memahami makna dari puasa Ayyamul Bidh. Secara bahasa, Ayyamul Bidh berarti “hari-hari putih”. Penamaan ini merujuk pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah, saat bulan berada pada fase purnama.
Pada malam-malam tersebut, cahaya bulan tampak bersinar terang dan menerangi kegelapan malam, sehingga suasana malam terlihat lebih terang, seolah berwarna putih.
Puasa Ayyamul Bidh termasuk puasa sunnah muakkad, yakni ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dan telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasai, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa saja yang berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka (pahala) puasa itu seperti puasa setahun penuh.” (HR. An-Nasai)
Makna di balik anjuran ini sangat mendalam. Setiap amal kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat sebagaimana janji Allah SWT. Dengan demikian, puasa selama tiga hari bernilai seperti berpuasa selama tiga puluh hari. Jika amalan ini dilakukan secara rutin setiap bulan, maka pahalanya setara dengan berpuasa sepanjang tahun.
Jadwal puasa Ayyamul Bidh Januari 2026
Pada Januari 2026, kalender Masehi bertepatan dengan bulan Rajab 1447 Hijriah. Momentum ini menjadi istimewa karena Rajab termasuk salah satu dari empat bulan suci (Arba’atul Hurum), bersama Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Di bulan-bulan ini, amalan ibadah memiliki keutamaan dan nilai pahala yang lebih besar.
Mengacu pada kalender Hijriah, awal bulan Rajab 1447 H diperkirakan jatuh pada penghujung Desember 2025. Dengan perhitungan tersebut, pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh pada tanggal 13, 14, dan 15 Rajab diperkirakan berlangsung pada awal Januari 2026.
Berikut perkiraan jadwalnya:
• Puasa hari pertama (13 Rajab 1447 H) dilaksanakan pada Jumat, 2 Januari 2026.
• Puasa hari kedua (14 Rajab 1447 H) dilaksanakan pada Sabtu, 3 Januari 2026.
• Puasa hari ketiga (15 Rajab 1447 H) dilaksanakan pada Minggu, 4 Januari 2026.
Jadwal tersebut mengacu pada kalender Hijriah global. Penetapan resmi awal bulan Rajab 1447 H tetap menunggu hasil rukyatul hilal yang diumumkan oleh pemerintah atau otoritas keagamaan setempat menjelang pergantian bulan.
Dalil keutamaan Ayyamul Bidh
Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan besar bagi siapa pun yang menjalankan puasa ini. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah SAW bersabda:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: "Puasa selama tiga hari setiap bulan nilainya setara dengan berpuasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari no. 1979)
Hal ini karena setiap amal kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat, sehingga puasa tiga hari bernilai seperti tiga puluh hari. Jika dilakukan secara rutin setiap bulan, maka pahala yang diperoleh setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh.
Niat bacaan puasa Ayyamul Bidh
Niat merupakan unsur pokok dalam pelaksanaan puasa. Dalam puasa sunnah, khususnya menurut pendapat ulama mazhab Syafi’i, niat masih dapat dilakukan pada pagi hari hingga sebelum tergelincir matahari, dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.
Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdh lillâhi ta’âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari putih), karena Allah Ta'ala."
Dengan melafalkan niat tersebut, ibadah puasa Ayyamul Bidh menjadi sah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Melalui pelaksanaan puasa ini, umat Muslim diharapkan dapat melatih keikhlasan, meningkatkan ketakwaan, serta meraih keutamaan pahala yang besar, terutama ketika dikerjakan pada bulan Rajab yang penuh kemuliaan.
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025